Selamat Pagi/
Siang/ Sore/ Malam! Habis ngobrol ini itu sampe jam 2 malem sama seseorang yang
bikin wawasan aku luas, dan bikin aku lebih open
minded about everything. Cuman mau share
doang sih, hehehe. Hasil pengalaman dan pemikiran. You can agree to disagree ya!
Well, mungkin ini dialamin seperempat
cewe dalam masa pencarian diri sendiri. Dan saya kemudian teman saya adalah
salah satu dari wanita yang berpikir seperti yang saya tulis ini, dan kami
adalah wanita-wanita diumur 21 tahun yang masih bingung sama diri sendiri,
kadang saya merasa saya tau jelas dengan diri saya, tapi kadang juga saya
kehilangan apapun yang saya percayai. Hanya dalam satu jentikan jari.
Orang marah,
orang sedih, nangis, ketawa, disini kita bergunjing. Apa gunjingan kita bikin
orang ngga jadi marah? Ngga jadi sedih? Atau ngga jadi seneng? Kalian tau pasti
jawabannya. Aku juga pernah marah banget sama orang, pernah sedih, pernah kesel
sama orang, sama diri sendiri, dan ngga ada orang yang bisa memperbaiki aku
sebaik aku memperbaiki diri sendiri.
Tulisan ini aku
tujukan buat seseorang yang bisa membantu aku melewati apapun masalahku
akhir-akhir ini, dan yang paling penting teman terbaik untuk bicara. Aku bisa
bilang apapun yang aku pikirkan tanpa paksaan untuk setuju sama apa yang dia
bilang, dan diapun tak harus setuju sama apa yang aku pikirin. Kayanya kalo aku
tulisin perparagraf aku jadi lebih bingung dan malah poin yang aku sampein ngga
nyampe dan aku malah cerita kemana-mana deh. So, I will break it down for you.
1. Wanita tidak saling mendukung
wanita lainnya.
Pertama denger kalimat ini
keluar, otak aku langsung berkecamuk dan berpikir, YA AMPUN KENAPA KALIMAT INI
BENER BANGET YA! Inget ya, aku udah bilang kamu bisa setuju untuk tidak setuju
sama apa yang aku tulis. Hehehe.
Kenapa sifat ini
sering muncul pada wanita? Alasan pertama yang kepikiran sih, karena tingkat
kecemburuan sosial wanita itu tinggi. Dan sikap sarkatisme wanita yang tinggi
pun kadang bikin rumit hal yang ngga rumit. Aku contohin aja ya. Misalnya, kamu
(cewe) liat cewe lain dan dia cantik, cantiknya ngga usah dijabarin ya kan
cantik beda-beda. Terus hal yang pertama (kebanyakan) cewe lakuin bukan muji
dia cantik, tapi mata kita ngeliatin dari ujung kaki sampe ujung rambut dan
berpikir apa ya yang kelihatan ngga bagus dari dia? Dan hal yang pertama kita
lakuin adalah “Ih cantik sih, tapi…..” contoh lain yang dijabarkan temen aku,
ada kasus seperti ini. Dua orang wanita, satu pakai jilbab, satu pakai pakaian
seksi, dua-duanya kemudian diperkosan. Mereka lantas melaporkan hal tersebut ke
suatu lembaga perlindungan. Tau apa yang pertama dinilai dan petugas? “ Ya kamu
sih lagian pake baju kaya begitu, pantes aja diperkosa.” Lebih kurang seperti
ini ya tapi aku ngga tau kutipan pastinya.
Kamu mikirnya gimana? Kasian ngga
sama cewe seksi yang abis diperkosa? Dia dateng dengan tujuan mengadu, malah
dicecar, maaf ya sebelumnya tapi aku ngga ngambil dari sisi keagamaan manapun
ya buat cerita ini. Ngerti ngga maksud aku bahwa wanita itu tidak saling
mendukung wanita lainnya? Toh, buktinya
bahkan wanita yang berhijab pun tetep diperkosa. Beda ceritanya, kalo mereka
jalan berdua terus yang diperkosa cuman wanita seksi doang. Seengganya, sebagai
sesama wanita, kita perlu empati, simpati, atau apapun itu.
“Kalo kamu ngga bisa bantu
meninggikan, setidaknya bantu saja dia untuk melaluinya. Tanpa perlu
menjatuhkan.”
Susah, bener deh
susah nemuin orang yang bantu kita melalui apa yang lagi kita jalanin. Orang kadang
bisanya membantu ninggiin dengan pujian-pujian sampah, atau ngga ngebantu kita
buat jatuh, dengan advice yang bahkan
diri dia sendiripun ngga tau apakah itu ampuh atau ngga. Intinya sih, banyaklah
mendengar, kurangilah bicara, bila pembicaraan kamu ngga ada artinya atau
bahkan kamu sendiripun belum pernah melaluinya.
Aku, kamu,
siapapun itu punya hak kok buat berpakaian seperti apapun, seekspresif apapun
yang kamu mau. Mungkin kita ngga hidup di Negara seperti itu ya, tapi apa
salahnya berusaha berpikiran terbuka? Setiap orang berhak kalo dia mau pake
baju seksi, atau pakai jilbab, pakai jeans, atau pakai rok. Karena, pakaian kita
kadang menunjukkan suasana hati kita.
P.S : Jangan musik, film, tingkah
laku doang yang kebarat-baratan. Pikiran juga, tapi dalam sisi positifnya ya. Belajarlah
buat berpikiran terbuka, ngga semua hal bisa kita judge, ngga semua hal yang beda itu negatif. Semua orang punya
alasan masing-masing dalam berperilaku. Dan semua orang pintar mengerti bahwa
setiap orang punya pemikiran yang beda.
2. Sulit menjadi diri sendiri karena takut orang
berpikiran “Ih ko dia gitu sih….” Atau “Ih cewe bandel….”.
Masalah lain
yang menghambat proses penemuan diri sendiri adalah kita terlalu memikirkan apa
yang akan orang lain katakan tentang kita. Ini aku pernah ngalamin ya hehehe. Kita
takut ini takut itu karena kita takut orang ngga suka sama kita, takut kita
diomongin orang. Well, kalo kamu lagi
diposisi seperti ini atau kamu merasakan ini, saran aku sih cuman satu, don’t give a shit!
Pertama, kita
harus mengurangi rasa keperdulian kita terhadap orang lain. Dalam artian keperdulian
yang merugikan diri sendiri ya, kaya kita perduli sama apa yang orang lain
pikirin apa yang orang lain omongin. Mau kamu sebaik apapun juga, mau kamu
sesempurna apapun juga, inget, di luar sana tetep ada manusia yang bakal
ngomongin kamu. Udah, live your life aja.
P.S : Buat mencoba ngga perduli
menurut aku sih susah, dan aku merasa orang yang cuek itu punya anugrah untuk
hal ini. Ngga perduli sama apa yang orang lain pikirin beda ya sama ngga
perduli sesama.
3. Cintai diri sendiri
sepenuhnya, baru cintai orang lain.
Katanya, menurut
buku yang pernah aku baca. Lebih kurang ada kalimat yang seperti ini, “Ketika
kamu mencintai orang lain, maka kamu akan kehilangan setengah bagian dari
dirimu.” Alias, kamu ngga bakal jadi diri sendiri. Dan ini………………… sangat-sangat
wajar. Semua orang mengalami ini kok, tenang. Hehehe.
Kalo kamu mau
belajar mencintai orang lain, pertama puasin diri buat cinta sama diri sendiri.
Lakuin hal yang menurut kamu buat kamu bahagia. Jauhin hal yang menurut kamu
bikin kamu feeling blue all the time. Inget
ya, keluar dari zona nyaman itu ngga gampang. Sometimes, kamu ngerasa ditolak sama lingkungan kamu, atau kamu
ngerasa orang-orang jadi berpikiran “Kok lo gini sih sekarang”. Balik lagi ke
poin dua, jangan perduli terlalu banyak sama apa yang orang lain pikiran. Udahlah,
intinya mah cintai diri kamu
sepenuhnya dulu.
Karena, pada
akhirnya wanita akan jadi pasangan seorang pria. Kemudian, setelah itu kita
akan kehilangan setengah hidup kita untuk memikirkan kekasih, anak, keluarga,
cucu, cicit. Buat kamu yang masih muda, buatlah diri kamu puas sama apa yang
kamu lakuin sekarang. Lebih baik nanti di masa depan kamu mengatakan “Aku
pernah ngelakuin itu.” Dibanding “Harusnya dulu aku lakuin itu.”
P.S : Damaikan pikiranmu dengan
berpikiran terbuka, damaikan hatimu dengan mencintai diri sendiri.
Love myself.
Wini Selianti.