Asal kamu tau, setiap awal pertemuan yang kita rencanakan. Otak ku selalu berpikir mengapa kau lama sekali datang. Tapi badan ku selalu berusaha untuk menyesuaikan suhu, selalu berusaha meredakan pompaan jantung yang terlalu cepat, selalu menggerutu karena perutku yang tiba-tiba mules. Kaki dan tangan ku selalu teramat dingin, keringat ku dingin tak sesuai panasnya matahari, jantungku terpompa cepat sekali padahal aku sedang duduk manis, perutku sakit tak jelas. Aku gugup. Sangat gugup. Gugup menunggu kehadiranmu. Gugup mendapati kamu melihat ku dalam keadaan aku seperti apa saat itu. Gugup kamu kecewa melihat penampilanku tak secantik kemarin. Tak seperti bayanganmu bahwa aku sempurna. Karena, aku memang jauh dari sempurna. Tapi kenapa kamu tampak selalu sempurna. Bahkan dalam balutan celana pendek dan baju kaos pun kau selalu tampak menawan dan berhasil mencuri mataku untuk selalu memandangimu.
Aku tak tau apa ini rasanya. Yang aku tau aku pacarmu dan kau pacarku. Kita dalam status yang indah bagiku. Dan dengan status ini aku merasa memilikimu. Aku ingin memilikimu seutuhnya. Kau tau, aku selalu berkata padamu bahwa aku lelah dengan segala aktifitas yang aku jalani. Padahal tujuan ku hanya satu, aku ingin mendengar kata penyemangat darimu sehingga lelah ku hilang seketika, dan iu selalu berhasil walaupun caramu menampilkannya berbeda. Aku suka setiap gerak gerik mu. Setiap perkataanmu yang terlalu jujur dan selalu jujur dalam menilaiku. Kau selalu mengejekku, meng-olok-oloku, tapi aku suka. Aku tau kalian berpikir betapa bodohnya aku. Tapi, aku tidak peduli.
Dalam setiap pertemuan singkat antara aku dan kamu, aku selalu diam-diam menatap matamu saat kau tak menatapku. Aku tau kau selalu menghindari mataku, aku tau kau selalu berusaha tak melihat wajahku. Kau selalu berkata itu seperti anak kecil. Tapi aku tak peduli, aku rela kau anggap anak kecil asalkan aku bisa melihat kedalam matamu. Menatap setiap sisi sisi wajahmu.
Kau tau, dalam setiap lirikan matamu aku bisa dengan mudah saat itu juga membuat seribu puisi manis, yang hanya aku bisa mengartikannya, yang hanya aku tau maksudnya. Kenapa kau begitu indah dan begitu sempurna?
Mereka sering berkata padaku, bahwa kau “beruntung” bisa mendapatkan ku? Tapi kenapa, saat itu pula aku merasa mereka salah besar. Karena disini aku lah yang pantas berkata aku “beruntung” mendapatkanmu. Kau lebih dari yang aku harapkan selama ini. Kau berbeda dan tak sesuai yang aku impikan. Kau bukan orang yang menyanyikan sebuah lagu sebelum aku tidur seperti yang aku harapkan, tapi kau merubah nya menjadi kata-kata tak berguna dan selalu berhasil membuat ku tidur, bagaimana bisa? Aku tidak tau.
Kau selalu terlihat tidak perduli padaku, aku sadar akan hal itu, tapi ternyata, kau begitu peduli. Terlihat dari caramu mengantarkanku sebuah topi agar aku tidak kepanasan besok, membelikanku sebuah baju couple agar aku tak harus bingung ketika akan bertemu dengamu. Kenapa kamu begitu bodoh bisa menyukai seseorang sepertiku?
Kau selalu bertanya, seberapa sayangnya aku padamu, aku tak bisa menjawab karena aku tak tau seberapa dalam rasa yang berhasil kau tanamkan di ruang hatiku sesingkat ini. Kau berhasil mengisi hatiku dan pikiranku dengan namamu hanya dalam waktu sesingkat ini, pertemuan sesingkat ini, dan tatapan sesingkat ini.
Aku merasa aku bisa gila memikirkan mu, aku bahkan bisa uring-uringan menunggu sms darimu, aku bahkan bisa berdiri dengan kaki lemas menunggumu. Kamu begitu manis, menjengkelkan, dan menggemaskan. Kamu berhasil membuat aku memikirkan hal-hal yang tak pernah aku pikirkan sebelumnya. Kamu orang yang bisa dengan mudah membuat moodku berubah dalam waktu kurang dari 5 menit.
Bahkan dalam fotopun kau bisa membuatku mati kutu. Aku selalu membuka account facebookmu walau aku tau, tak ada yang berubah disana. Tak ada status apa pun tentangku. Tapi aku hanya ingin memastikan kedaanmu dari facebookmu. Aku inging melihat setiap komentar komentar mu, wall-mu, atau friend request mu. Begitu mudahnya kau membuatku tampak tolol seperti ini!
Aku tak ingin ada penyesalan tak ingin ada kekecewaan. Walau aku tau kau belum tentu jodoh yang ditetapkan Tuhan untukku, dan kelak akan meninggalkan ku juga sama seperti yang lainnya. Tapi untuk saat ini, jangan! Aku belum sesiap itu menerima keadaan itu. Jemariku tak lelah mengetik apapun tentangmu. Otakku bisa begitu lancar memikirkan tentangmu. Dan aku berharap kamu begitu,setidaknya memikirkan ku sedalam aku memikirkanmu.